Saham BRIS Sentuh Level Tertinggi Dua Tahun, Lewati Kapitalisasi GOTO

Saham BRIS Sentuh Level Tertinggi Dua Tahun, Lewati Kapitalisasi GOTO

Tower Bank Syariah Indonesia (BSI). Istimewa

Saham emiten perbankan syariah yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terpantau kembali melonjak pada perdagangan Rabu (30/1/2024), di mana melesatnya saham BRIS terjadi menjelang perilisan kinerja keuangannya pada 2023 yang rencananya akan dirilis besok.

Saham BRIS ditutup melejit 6,88% ke posisi Rp 2.330/unit. Pada posisi ini menjadi yang tertinggi selama tiga tahun lebih atau sejak Agustus 2021. Meski begitu, saham BRIS masih cukup jauh untuk mencapai level all time high (ATH) atau rekor tertinggi https://kas138.fyi/ sepanjang masanya pasca merger di Rp 2.886 pada 25 Februari 2021.

Saham BRIS pada hari ini ditransaksikan sebanyak 20.312 kali dengan volume sebesar 119,08 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 272 miliar.

Dari kapitalisasi pasarnya saat ini sudah mencapai Rp 107,48 triliun, di mana posisi BRIS yang sebelumnya berada di urutan ke-17, kini sudah berada di urutan ke-16. Posisi BRIS pada hari ini sekaligus menyusul posisi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang saat ini kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 105,72 triliun.

Pergerakan saham BRIS yang bullish selama 3 bulan terakhir merupakan respon positif dari para investor, baik investor domestik maupun asing.

Pergerakan saham BRIS juga merefleksikan prospek positif pertumbuhan kinerja keuangan, prospek pasar perbankan syariah di Indonesia yang masih under penetrated, serta perbankan Indonesia yang masih tumbuh sehat dan sustain.

Selain itu, melesatnya saham BRIS terjadi di tengah rencana perilisan kinerja keuangannya sepanjang 2023 yang akan dirilis besok.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan perseroanhinggaNovember 2023, laba bersih bank syariah hasil merger tiga anak usaha BUMN initercatat sebesar Rp5,1 triliun naik 30% (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pembiayaan yang disalurkan yaitu mencapai Rp 235,01 triliun, naik sekitar 14%(yoy).

BSIjuga menjaga kualitas aset tetapprudent. Hal ini terbukti dengan pembiayaan bermasalah ataunon-performing financing(NPF)grossyangturun menjadi 2,15% dibandingkan dengan posisi November 2022 sebesar 2,53%.

Ke depannya, dengan hampir 20 juta nasabah dan penetrasi perbankan syariah yang masih dinilai rendah saat ini, potensi pertumbuhan BRIS masih sangat menjanjikan.

Di lain sisi, BRIS optimis bahwa pertumbuhan laba secara tahunan akan tumbuh di atas 30% pada 2023. Bila berkaca pada laporan keuangan kuartal III-2023, laba bersih BSI tembus Rp 4,2 triliun hingga September 2023. Realisasi tersebut naik 31,04% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Bahkan di 2024, BRIS memproyeksikan dapat mencetak kinerja positif pada 2024 di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang. Optimisme tersebut tidak lepas dari fundamental bisnis perseroan yang kuat serta ekonomi nasional yang dinilai masih baik.

Direktur Treasury & International Banking BSI, Moh. Adib menuturkan, kekuatan fundamental perusahaan yang akan menjadi penopang kinerja perseroan pertama adalah jumlah nasabah.

Saat ini BSI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9% (yoy) hingga kuartal III-2023.

Kedua, BSI kuat dalam pembiayaan konsumer. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94% (yoy). Segmen konsumer mendominasi yaitu sebesar Rp 117,92 triliun.

Ketiga, BSI pun sangat memperhatikan segmen UMKM. Bahkan hingga September 2023 dari pembiayaan berkelanjutan di BSI yang mencapai Rp 53,6 triliun, sebagian besarnya yaitu Rp 43,4 triliun diserap segmen UMKM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*